Polresta Surakarta – Polda Jateng– Kapolresta Surakarta Kombes Pol Catur Cahyono Wibowo, S.I.K., M.H., menghadiri Upacara Peringatan Serangan Umum 4 Hari di Kota Solo yang digelar di Halaman Balaikota Surakarta, Jalan Jenderal Soedirman No. 2, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Senin pagi (07/8/2025).
Upacara yang berlangsung mulai sejak pukul 07.20 hingga 07.48 WIB ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Surakarta dan dipimpin langsung oleh Dandim 0735/Surakarta Letkol Inf Fictor Juradi Situmorang, S.I.P., M.I.P sebagai Inspektur Upacara.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Walikota Surakarta Respati Achmad Ardianto, S.H., M.Kn., Wakil Walikota Astrid Widayani, S.E., S.S., M.B.A., serta unsur Forkopimda Kota Surakarta dan tamu undangan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolresta Surakarta Kombes Pol Catur Cahyono Wibowo menyampaikan bahwa peringatan ini merupakan momentum penting untuk mengenang kembali semangat juang rakyat Surakarta dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa.
“Hari ini kita mengenang sebuah peristiwa sejarah yang menunjukkan betapa gigihnya semangat juang rakyat Surakarta dalam menghadapi tantangan dan ancaman penjajah. Serangan yang berlangsung dari tanggal 7 hingga 10 Agustus 1949 ini bukan hanya sekadar serangan fisik, tetapi juga merupakan simbol kekuatan moral dan tekad rakyat Surakarta untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan darah dan air mata,” ujarnya.
Kapolresta juga menekankan bahwa Surakarta bukan hanya dikenal sebagai kota budaya dan sejarah, tetapi juga sebagai simbol nasionalisme yang luar biasa. Serangan Umum 4 Hari menjadi bukti nyata perlawanan rakyat yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam mendukung perjuangan kemerdekaan.
“Peringatan ini lebih dari sekadar mengenang peristiwa sejarah. Ini adalah momen untuk merenungkan kembali perjuangan tanpa kenal lelah, pengorbanan tanpa batas, dan semangat persatuan yang harus terus kita pelihara,” tambahnya.
Kombes Pol Catur juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan semangat Serangan Umum 4 Hari sebagai inspirasi dalam membangun kota dan bangsa, serta terus menjaga persatuan dan semangat gotong royong demi mewujudkan Surakarta yang berbudaya, maju, sejahtera, dan berkelanjutan.
“Peringatan Serangan Umum 4 Hari di Kota Surakarta digelar setiap tahun sebagai bentuk penghormatan kepada para pejuang dan masyarakat yang turut ambil bagian dalam pertempuran melawan pasukan Belanda pada 7–10 Agustus 1949. Peristiwa ini tercatat sebagai pertempuran terakhir di Pulau Jawa pada masa Revolusi Kemerdekaan II dan menjadi simbol penting dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia,” pungkasnya.